Artikel Kesehatan

Kesehatan Dalam Kehidupan

Senin, Oktober 11, 2010

Kafein dan Minuman Kesehatan

expr:id='"post-" + data:post.id'>
Kafein dan Minuman Kesehatan


Minuman berenergi kembali menjadi sorotan, ketika Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah meminta beberapa produsen minuman energi instan untuk menarik produknya dari peredaran. Soalnya, setelah diperiksa ternyata beberapa produk kadar kafeinnya 80 mg/sekali minum sedangkan pada label hanya tertera 50 mg. Tindakan Kepala BPOM dilandasi oleh Undang-Undang Perlindungan Konsumen, bahwa antara label dan isinya harus sama.

Namun, kalau sampai kadar kafein berlebihan menimbulkan masalah, maka orang perlu mengenal lebih jauh apa itu kafein.

Kafein
Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang terutama terdapat dalam teh (1-4,8 persen), kopi (1-1,5 persen), dan biji kola (2,7-3,6 persen). Selain dari alam, kafein juga diperoleh sebagai hasil tambahan pada proses mengurangi kadar kafein dalam kopi, dan juga dapat dibuat secara semi-sintetik dari teobromin atau secara sintetik dari urea atau dimetilurea.

Bersama-sama dengan teobromin dan teofilin, kafein, termasuk ke dalam senyawa kimia golongan xanthin. Ketiga senyawa tersebut mempunyai daya kerja sebagai stimulan sistem syaraf pusat, stimulan otot jantung, meningkatkan aliran darah melalui arteri koroner, relaksasi otot polos bronki, dan aktif sebagai diuretika, dengan tingkatan yang berbeda. Dan, tidak sama dengan yang lain, daya kerja sebagai stimulan sistem syaraf pusat dari kafein sangat menonjol sehingga umumnya digunakan sebagai stimulan sentral.

Meskipun kafein aman dikonsumsi, zat ini dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki seperti insomnia, gelisah, merangsang, delirium, takikardia, ekstrasistole, pernapasan meningkat, tremor otot, dan diuresis.

Kafein bekerja pada sistem syaraf pusat, otot termasuk otot jantung, dan ginjal. Pengaruh pada sistem syaraf pusat terutama pada pusat-pusat yang lebih tinggi, yang menghasilkan peningkatan aktivitas mental dan tetap terjaga atau bangun. Kafein meningkatkan kinerja dan hasil kerja otot, merangsang pusat pernapasan, meningkatkan kecepatan dan kedalaman napas. Daya kerja sebagai diuretika dari kafein, didapat dengan beberapa cara seperti meningkatkan aliran darah dalam ginjal dan kecepatan filtrasi glomerulus, tapi terutama sebagai akibat pengurangan reabsorpsi tubuler normal.

Kafein dapat mengakibatkan ketagihan ringan. Orang yang biasa minum kopi akan menderita sakit kepala pada pagi hari, atau setelah kira-kira 12-16 jam dari waktu mengkonsumsi kopi terakhir.

Dari penelitian diketahui terdapat hubungan antara mengkonsumsi kopi dan infark myokardial akut. Bagi orang yang minum kopi sehari lebih dari 5 cangkir, risiko terjadi infark meningkat 60-120 persen dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi. Stimulasi yang konstan pada sistem syaraf dan jantung, mungkin merupakan faktor dalam masalah jantung. Dan, mengkonsumsi kafein menyebabkan peningkatan trigliserida dalam darah yang signifikan, yang dapat menjadi permasalahan jantung selanjutnya.

Dari penelitian juga diketahui bahwa 23,2 persen wanita yang melahirkan bayi abnormal mengonsumsi kopi sehari 8 cangkir atau lebih, dibandingkan dengan hanya 12,9 persen pada wanita dengan bayi normal. FDA Amerika Serikat sudah menganjurkan kepada ibu hamil untuk menghentikan mengonsumsi kafein selama kehamilan.

Penyakit payudara fibrosistik pada wanita ditandai dengan pembengkakan atau benjolan yang karakterisktik, nodul, dan penebalan jaringan payudara yang sering sukar dibedakan dari jaringan kanker. Dan, wanita dengan penyakit payudara fibrosistik yang berisiko memicu timbulnya kanker payudara meningkat. Kafein diduga meningkatkan penyediaan Camp, suatu senyawa perangsang pertumbuhan dalam jaringan payudara.

Kadar Camp pada penderita penyakit payudara fibrosistik 50 persen lebih tinggi, meskipun belum diketahui dengan jelas apakah peningkatakn kadar enzim tersebut sebagai penyebab atau akibat penyakit payudara.

Dari penelitian di Ohio State University’s College of Medicine, 65 persen dari 20 wanita penderita penyakit payudara fibrosistik yang menghindari kopi, teh, cola dan coklat dari dietnya, nodul dan gejala yang lain, gangguan itu menghilang dalam waktu 1-6 bulan.

Kafein juga termasuk sebagai obat doping, jika pada pemeriksaan urine terdapat kafein lebih dari 12mcg/ml. Karena sekitar 75 persen kafein yang terdapat dalam tubuh kita berasal dari minum kopi, maka perlu kewaspadaan dari para atlet yang mengikuti pertandingan.

Penggunaan kafein
Seperti telah dijelaskan di atas, kafein digunakan sebagai stimulan sentral dan biasanya tersedia dalam campuran. Kafein terdapat dalam :
Produk Kandungan kafein

Makanan &minuman :
Coca Cola 45,6 mg/12 oz.
Pepsi-Cola 38,4 mg/12 oz.
RC Cola 36,0 mg/12 oz.
Minuman kopi 60-180 mg.
rata-rata 115 mg/5 oz.

Minuman kopi 1-5 mg.
rata-rata 3 mg/5 oz.
“decaffeinated” minuman teh 20-90 mg.
rata-rata 40 mg/5 oz.
Minuman coklat susu 2-7 mg.
rata-rata 5 mg/8 oz.
Coklat kueh 26 mg/1 oz.

Obat:
Beberapa obat analgetika 25-65 mg/tablet.
Beberapa obat antiinfluenza 7,5 -50 mg/tablet.
Beberapa tonikum 2,5-7,5 mg/sendok teh.
Cafergot (antimigrain) 100 mg/tablet.
Aludonna (antasida) 7,5 mg/tablet.

Catatan : 1 oz = 29,574 ml.

Masalah kafein
Meski penarikan minuman energi instan yang mengandung kafein 80 mg/sekali minum sudah dilaksanakan dan produsennya juga telah meminta maaf secara terbuka serta memperbaiki kandungan kafein menjadi 50 mg/sekali minum, maka yang perlu dipertanyakan ialah mengapa baru sekarang diketahui kandungan kafeinnya tidak sesuai dengan label, padahal produk tersebut sudah lama beredar di Indonesia.

Beberapa kemungkinan dapat terjadi misalnya produk tersebut tidak diperiksa pada waktu pendaftaran atau contoh yang diperiksa memang mengandung 50 mg kafein/botol. Bisa saja ada unsur kesengajaan, sehingga yang diperiksa berbeda dengan yang dijual, Jika demikian, hal ini merupakan penipuan.

Yang lebih penting dan perlu diteliti ialah, daya kerja minuman energi instan itu sendiri. Apakah daya kerja tersebut disebabkan oleh kandungan nutrisinya atau sebagai akibat efek kafein yang bekerja sebagai stimulan sistem syaraf pusat?

Kalau daya kerja yang timbul disebabkan oleh kandungan nutrisinya, apakah sepadan dengan harganya? Bandingkan dengan nutrisi yang terkandung dalam sebutir telur ayam yang harganya hanya Rp 400.

Ke depan, meski produk yang diperbaiki telah beredar kembali dengan kadar 50 mg/botol, maka yang perlu dipertanyakan adalah dampaknya terhadap kesehatan. Seperti telah diuraikan, stimulasi yang konstan pada sistem syaraf dan jantung mungkin merupakan faktor timbulnya masalah pada jantung. Hal inilah yang perlu untuk mendapat perhatian.(dua)
.::Artikel Menarik Lainnya::.

[+/-] Selengkapnya...

Comments :

0 komentar to “Kafein dan Minuman Kesehatan”


Posting Komentar